Seminggu kemudian di kantor, aku berjumpa dengan cowok yang ramah, sopan dan keren, seminggu ini aku belum pernah melihatnya disini sama sekali, aku mengira dia hanyalah pelanggan, namun rupanya dia sudah sangat lama sekali bekerja disini, dan dia adalah managerku disini. Dan manager pamanku sendiri. Dan pertama kali saya melihatnya, hati saya sudah tidak karuan, dan sudah punya perasaan untuknya, tapi aku tetap menahan diri, karena aku tidak mungkin bisa mendapatkannya karena status. Setiap hari aku bekerja dan melihatnya, sudah membuatku bahagia dan semangat bekerja, namun sebenarnya aku juga agak sedikit kecewa, karena dia tidak tahu dengan perasaanku ini, dan dia hanya menganggapku bawahan dan tidak akan bisa lebih dari itu, pikirku.
Sudah sebulan aku bekerja disini, dan tidak pernah bicara dengan dia, managerku sendiri, karena bidangku adalah hanya sebagai pembukuan yang berurusan dengan asisten manager, dan asisten manager memberikan laporan pekerjaanku untuk manager, jadi aku tidak pernah ada kesempatan untuk berbicara dengannya. Pagi hari sewaktu dia datang, dia tiba-tiba melirikku dan memberikan senyuman kepadaku, aku sangat senang sekali saat itu.
Disaat hari sabtu, semuanya mengatakan padaku bahwa besok kami bekerja dan lembur sampai pekerjaan selesai, karena sudah mau memasuki hari raya. Sebenarnya hari minggu adalah hari libur dan aku bisa tidur panjang tidak ingin diganggu, namun pekerjaan di kantor sangat menumpuk dan aku orang nya bertanggung jawab atas pekerjaan yang belum selesai kubuat, jadi aku harus menyelesaikannya dan ikut lembur bersama mereka semua.
Ketika jam istirahat, ada seorang anak kecil, imut yang datang ke kantor, dan tiba-tiba dia terpeleset jatuh di depanku, sewaktu aku ingin menolongnya, tiba-tiba ada yang menolongnya dari belakang, dan bayangan yang kulihat adalah seorang cowok, mungkin ayahnya, namun aku terkejut dan terpaku diam saat melihat bahwa ayahnya adalah managerku sendiri yang selama ini kuidamkan dan sudah terlanjur punya perasaan besar untuknya. Untuk apa ya dia datang pada hari minggu, kan biasa bos atau manager tidak pernah datang ke kantor pada hari minggu, rupanya dia ingin melihat siapa yang masuk kerja dan ingin memantau pekerjaan karyawannya sendiri. Mungkin itu utusan dari atas.
Aku tidak bisa berkata-kata lagi sewaktu melihat dia adalah ayah dari anak tsb, karena tidak mungkin juga itu adalah adiknya, soalnya setau aku cowok biasanya malu kalau pergi bersama adiknya sendiri, dan masih sangat kecil untuk menjadi adiknya. Kalau memang benar itu adalah anaknya, cintaku benar-benar bertepuk sebelah tangan dan membuatku jadi tidak semangat kerja seperti sebelumnya. Pantas saja selama saya bekerja disini, dia tidak pernah mengganggu karyawan cewek dan tidak pernah menggodanya sama sekali, rupanya dia sudah berumah tangga dan saya merasa dia itu adalah cowok yang setia kepada istrinya.
Hariku sudah menjadi lemas dan tidak mempunyai semangat kerja lagi karena harapanku musnah begitu saja seperti ditiup oleh angin topan. Cara kerjaku terlalu mencolok sehingga teman baikku sendiri langsung menegurku, "mengapa kerjamu akhir-akhir ini menurun? Apakah ada masalah keluarga?" Aku hanya menjawab dengan sederhana "tidak apa-apa kok", namun dia sudah merasa curiga duluan kepadaku. Aku ingin sekali berhenti kerja karena sudah tidak semangat bekerja lagi, mungkin aku orangnya terlalu gampang jatuh cinta, dan setelah pekerjaanku sudah selesai, aku langsung mengundurkan diri, namun tidak secara langsung kepada manager, namun melalui teman baikku. Tetapi dia melarangku untuk berhenti bekerja, dan dia juga tiba-tiba mengatakan kepadaku bahwa manager kami belum berkeluarga dan kemarin itu adalah adiknya yang paling kecil dan dia juga mengatakan kepada Shella bahwa dia sayang kepadaku. Tetapi itu tidak membuatku untuk luluh karena aku sudah terlanjur sakit hati, dan aku hanya bisa menyimpannya dalam hati.
Semoga ini adalah jalan yang benar yang kupilih, dan semoga aku bisa cepat mendapatkan kerja dan bisa melupakannya, karena kalau di rumah, aku pasti bisa stres karena terus memikirkannya. Aku harus selalu MOVE ON.
Setelah itu aku sudah mendapatkan pekerjaan, dan hari-hari yang kulalui sudah tenang walaupun kadang aku bisa memikirkannya namun bisa ditutupi oleh kesibukanku yang sekarang ini. Karena pekerjaanku yang baru sangatlah menumpuk dan semoga ini bisa membuatku lupa semuanya tentang dia. Dan aku akan mulai mencari seseorang yang belum berkeluarga dan benar-benar tulus mencintaku dari hati yang paling dalam. Dan tidak bertepuk sebelah tangan lagi seperti aku bersamanya.
Ada motif baru ntah darimana sering sekali kudengar, hidup baru dan buka lembaran baru dan selalu melakukan hal yang positif, dan tidak berpikiran negatif. Dan setelah mengikuti motif itu, aku benar-benar bisa MOVE ON dan tidak pernah ada terpikir sedikitpun tentang dia. Hidup ini memang terlalu banyak liku-liku dan masalah yang selalu ada. Tetapi pikiran positiflah yang menyelesaikan semua masalah itu. Ini saya beritahu karena saya ingin kita selalu bersemangat dalam menata hidup kita, jangan membuat hidup kita yang indah ini menjadi sebuah masalah, kita harus selalu MOVE ON.
-END-
Ditulis Oleh : Unknown From --Diary Harianku--
Anda sedang membaca artikel tentang Hidup kita haru selalu MOVE ON dari Diary Harianku, artikel ini dilindungi oleh DMCA Protector Program dan Creative Commons 4.0 Protection, namun apabila anda ingin copy-paste artikel diatas, mohon jangan lupa untuk meletakkan link yg ada dibawah ini sebagai sumbernya. Terima kasih.
0 comments:
Post a Comment