Karangan bebasku sehari-hari

Monday, July 07, 2014

Sahabatku yang berkhianat padaku


Minggupun tiba dan waktu menunjukkan pukul 6:00, saatnya aku beranjak dari tempat tidurku lalu mencari makan, setelah itu akupun lanjut tidur. Hpku tiba-tiba bunyi dan membuatku terbangun kembali dan aku bergumam "sapa sih yang bbm aku". Ternyata grup dari BBM. Isinya berkata "kalian mau tau ga yang sebenarnya? Anak kelas sebelah sedang sindir-sindir kita nih," lalu aku dan temanku langsung membalas bbm group tsb,"ah ga mungkin lah, masa sih mereka berani jelekin kita". Setelah salah satu dari tmn bbm group menceritakan semuanya, kami kaget. Tetapi aku pun ganti topik agar suasana tidak panas.

Sewaktu minggu berikutnya, pada saat kami berkumpul, anak kelas sebelah yang berada di depan kami, menyinggung kami, dan kami langsung kaget, mengapa mereka bisa tahu tentang apa yang kami bicarakan lewat bbm group. Hari demi hari pun telah berlalu, dan provokator masih terus ada dari kelas sebelah, dan salah satu dari provokator tsb adalah sahabatku sendiri yang sekelas denganku, aku sudah bersahabat dengan dia 2 tahun, namun dia sekarang menjadi provokator, namanya adalah Fajar, dan dua provokator lainnya adalah Hilman dan Harman, mereka berdua adalah saudara kembar. Merekalah yang sering memasang kompor alias tukang panas-panasin suasana dengan kata-kata yang selalu menyinggung perasaan kami. Sebagian dari provokator sampai berani menuliskannya di twitter, dan kelas kami mulai memanas, kami pun selalu adu mulut kalau lewat depan kelas mereka, begitu juga mereka kalau lewat depan kelas kami. Kami pun hanya sabar saja karena untuk apa kita mendengarkan kata provator, yang sangat jealous dengan kelebihan kita.

Minggu berikutnya kakak kelasku tiba-tiba datang ke kelas kami, dan melihatkan kepadaku tentang percakapan mereka lewat HP, Sewaktu aku membacanya, hatiku benar-benar sangat sedih dan panas karena aku dituduh tukang cari masalah dalam kejadian ini, dan aku dituduh tukang provokatornya. "Eh, dek, sori ya, bukannya mau manasin, cuman ini uda benar-benar diluar dugaan, dan Fajarlah yang beritahu kk tentang kejadian ini, kalau tidak ada dia, mana mgkn aku bisa tahu masalah dibawah kelas kami. Maaf ya dek, bukan bermaksud apa-apa" kakak kelas menjelaskan kepadaku, dan akupun hilang kendali dan marah-marah tidak karuan, aku langsung meminta kakak kelasku untuk membalaskan smsnya dan mengiyakan perkataannya. Dan jika ingin perang, ayuklah.

Keesokan harinya aku pun mendapatkan pesan dari kakak kelasku, dan dia mengatakan "dek, kok sih Fajar malah marah-marah ke kk?" Dan sekarang dia maksa kk untuk bicara jujur apa saja yang sudah kk bicarakan ke kamu dek, maaf dek, kk hanya bisa bantu sampai disini saja, Fajar sudah tidak mau ngomongan ama kk" aku hanya menjawab "makasih kak". Sewaktu Fajar lewat didepan kelasku, dan pas kebetulan Andy kepala preman di sekolah kami ada disamping aku, namun Fajar hanya diam saat melewati kami berdua, Namun Andy tidak bisa sabar lagi dengan kelakuan Fajar, lalu Andy menarik Fajar dan melemparnya ke dinding, seperti melempar sampah kedalam kerjangan sampah. Fajar dimaki habis-habisan sama Andy, dan Fajarpun selalu mengatakan "ampun kak, ampun kak, ga lagi, ga lagi". Dan Andy pun kuleraikan.

Sewaktu malam telah tiba, aku pun sedang menangis di kamarku karena tidak menyangka mengaka sahabatku sendiri Fajar bisa membuat hal bodoh seperti ini, dan Point utamanya mengapa dia bisa menuduhku bahwa akulah biang dari kejadian ini, aku sangat mempercayainya sudah selama 2 tahun, dan dia menghapus kepercayaanku dengan begitu saja dan tanpa sebab apapun. Mungkin aku salah memilih sahabat waktu itu, tapi mengapa dia mau berbuat hal bodoh seperti ini. Sakit sekali hati ini apabla ada sahabat yang berkhianat dengan kita sendiri, sangat disayangkan apabila sahabat yang sudah kita pupuk kepercayaan ke dalam hati kita, namun dia berbuat demikian kepada kita. Dan aku pun tertidur.

Keesokan harinya , aku datang ke kelas sebelah dan mencari Fajar untuk minta maaf kepadanya, karena aku mau sudahi kejadian ini, untuk apa diperpanjang sampai begini, tiba-tiba teman kelasnya meneriakin kami "woi cabut kaw!!! jangan buat bising disini". Aku dan teman sekelasku semua langsung meneriakin balik,"Kalian itu masih anak-anak ya? Dan kalau sedang bermasalah, selalu cari masalahnya ke kami, ini semuakan sebenarnya salah kalian, dan kami juga minta maaf, tapi hasilnya apa? Dapat teriakan tidak enak?" Tetapi mereka tidak mau mendengar kataku. Namun aku tidak perduli mereka tidak mau mendengar, tetapi aku sudah mengatakan kata maaf kepada Fajar sahabatku, dan perkataan maaf itu juga menunjukkan bahwa aku ingin putus hubungan persahabatan kepadanya,

Saran saya, kalau bisa carilah sahabat yang benar-benar mengerti tentang kita, dan kita juga harus mengerti tentang dia, apabila anda tidak menjaga baik-baik sahabat anda, maka bersiaplah untuk kehilangan sahabat.

Ditulis Oleh : Unknown From --Diary Harianku--

ninjahelptk Anda sedang membaca artikel tentang Sahabatku yang berkhianat padaku dari Diary Harianku, artikel ini dilindungi oleh DMCA Protector Program dan Creative Commons 4.0 Protection, namun apabila anda ingin copy-paste artikel diatas, mohon jangan lupa untuk meletakkan link yg ada dibawah ini sebagai sumbernya. Terima kasih.

-Tutorial web-

0 comments:

Post a Comment

Author Only

Popular Posts

Pembaca Setia

Copyright © Diary Harianku | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes - Published By Gooyaabi Templates | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com