Karangan bebasku sehari-hari

Monday, June 30, 2014

Selamat tinggal kekasih


Hari menjelang sore, serasa ada sesuatu yang mengeluh kepadaku, dan membuatku ingin menceritakan kisah antara aku, dia dan orang ketiga.

Tepat saat kami putus juga sewaktu sore hari, dan sewaktu itu aku merasa diriku sudah sangat sempurna karena sudah memilikimu, apalagi har jadi kita pas satu tahun, sejak itu aku benar-benar merasa aku lah satu-satunya wanita yang sangat beruntung di dunia ini karena aku bisa memilikimu, Rehan.

"Happy anniversary day, my love" kataku sambil membawa sepotong kue kecil dengan lilin angka satu diatasnya, waktu itu aku selalu mencubit pipiku apakah aku bermimpi memilikinya? Dan aku langsung merasakan hangatnya kecupan kecil darimu di keningku, ini adalah kisah nyata, dan bukan karangan, Hari demi hari, detik demi detik kita lalui bersama seakan-akan aku merasakan dewa cinta yang bernama Cupid selalu mengikuti kita dan selalu memihak kepadaku, sangat indah kurasakan saat itu sampai tidak bisa kuungkapkan dengan kata-kata.
"Yank, aku mau kasih kamu sesuatu nih, tapi kamu tutup matamu ya, bisa ga yank? Dan nanti pelan-pelan kamu buka matamu saat aku suruh yank," pintanya padaku.
"Wah makasih ya yank" aku kaget bahagia dan nangis ketika melihat sebuah boneka berukuran sangat besar.
"Kalau seandainya kamu kangen dan rindu sekali padaku, kamu selalu memeluk boneka ini ya, karena aku sudah menjadi bonekamu." katanya padaku

Sudah seminggu sejak dari hari jadi kami, aku tidak pernah mendengar kabarnya, karena ku telefon dan ku sms, tidak ada jawaban sama sekali. Sampai aku ke rumahnya, tidak ada yg membukakan pintu untukku, dari situ, kepercayaanku tiba-tiba redup padanya karena aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau dia sedang jalan balik rumah dengan sahabatku sendiri sambil bergandengan tangan. Dengan emosi dan sakit hati aku langsung menghampirinya.
"Maaf, tidak usah dijelasin lagi, terima kasih atas kelakuanmu," kataku pada mereka dan aku lari.
"Yank, aku sama dia tidak ada apa-apa, kamu hanya salah paham yank," dia ingin membela dirinya dan memegangku dengan erat sampai sakit rasanya.
"Di dunia ini mana ada yang mau ngaku, kalau semua ngaku, penjara juga penuh, aku melihat sendiri kamu bergandengan tangan dan mencium keningnya," sambil menangis aku menjerit di mukanya, "aku khawatir tiba-tiba kamu menghilang tidak ada kabar, aku takut terjadi apa-apa sama kamu, tapi saat ini khawatirku kamu hilangkan dengan menyakitkanku." Bentakku dan air mataku tidak bisa berhenti, karena emosi aku meninggalkan mereka berdua.

Waktu menunjukkan 23:58 WIB sekarang dia terus menghubungiku dan menulis sms untukku, namun aku tidak ingin membacanya karena takut sakit hati lagi. Dan aku hanya membalaskan tiga kata untuknya "Selamat tinggal kekasih". Tapi hari ini sebenarnya adalah hari jadi kami yang ke 2. Dan aku ingin bercerita untuk terakhir kalinya di Diary Harianku, terima kasih Vina.

-END-

Ditulis Oleh : Unknown From --Diary Harianku--

ninjahelptk Anda sedang membaca artikel tentang Selamat tinggal kekasih dari Diary Harianku, artikel ini dilindungi oleh DMCA Protector Program dan Creative Commons 4.0 Protection, namun apabila anda ingin copy-paste artikel diatas, mohon jangan lupa untuk meletakkan link yg ada dibawah ini sebagai sumbernya. Terima kasih.

-Tutorial web-

0 comments:

Post a Comment

Author Only

Popular Posts

Pembaca Setia

Copyright © Diary Harianku | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes - Published By Gooyaabi Templates | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com