Sebenarnya keahlian saya adalah mengarang sebuah cerita, karena menurutku mengarang sebuah cerita sama seperti curhat dengan buku diary. Film yang paling kugemari yaitu Cinta Fitri, alasannya karena hidupku saat ini sama seperti film tsb.
Hi namaku Yuni, umurku baru 24 tahun, dan aku pintar berimajinasi dalam hal membuat sebuah cerita, hanya satu kekuranganku sampai saat ini belum bisa kuselesaikan, yaitu masalah cinta. Padahal aku sangat pintar dalam membuat sebuah kata-kata, akan tetapi kalau bertemu dengan dia, aku tak bisa menjelaskan apa-apa dan kenapa aku terus mencintai dia, mungkin karena dia adalah cinta pertamaku dalam hidupku, walaupun cintaku bertepuk sebelah tangan, namun aku tetap tidak akan mengalah begitu saja.
Sekali saja aku sangat ingin melupakannya, tapi sewaktu kucoba, dan kupaksakan untuk terus mencoba, malah banyangannya makin sering menghantui pikiranku. Karena dia orangnya sangat baik, tampan, dan mapan. Oleh karena itu aku tidak akan pernah bisa melupakannya. Sampai pada hari yang membuat aku tidak bisa menunggu lagi respon dari dia, aku pun menulis pesan dari HP untuk dia (Rudy),
Saya : "Rud, maaf ya aku mengganggu, aku hanya mau memberitahukan kepada kamu saja, bahwa sejak lama aku sudah jatuh cinta dan sayang banget dengan kamu, sudah sangat lama aku pendam rasa cinta dan sayang ini ke kamu, tapi kamu tidak pernah merespon rasa itu ke aku. Aku cinta mati sama kamu Rud",
Padahal masih banyak cara untuk mencarinya, bisa lewat facebook, twitter atau wechat, tetapi dia hanya mau balas pesanku melalui SMS, karena dia jarang membuka social network.
Rudi sudah membalas pesanku : "Maaf ya Yun, aku sangat menghargai dengan perasaan kamu saat ini, tetapi aku tidak bisa pacaran dengan kamu, karena aku lebih memilih kamu menjadi temanku dan tidak lebih. Dan kamu jangan pernah berpikir untuk itu lagi ya, karena aku lebih sayang kamu menjadi temanku".
Aku sangat terkejut dan ingin sekali mengambil pisau di dapur untuk menusuk jantungku ini, ya Tuhan, saya sangat bodoh untuk memilih rasa cinta ini, dan aku pun tidak bisa berhenti untuk menangis, dengan badan yang mengigil dan jantung yang sempat berhenti, aku pun membalas sms terakhirnya.
Saya : "Iya Rud, tidak apa-apa, rasa cintaku dan sayangku ini tulus untukmu, dan kamu tidak perlu membalas rasa cintaku ini, tapi kamu masih mau menjadi temanku kan? atau kamu sudah ilfeel dengan perkataanku tadi?"
Rudi : "Gak kok, ya uda ya"
Cintaku yang selama ini aku tanamkan hanya untuk dia, hancur begitu saja, mimpiku dan anganku untuk hidup bersamanya dan untuk bisa saling mencintai, musnah seperti air masuk kedalam tanah.
3 hari aku tidak membuka handphoneku, dan mencoba menghubunginya, namun nomor aku kayaknya sudah diblokirnya, dan aku cepat-cepat membuka semua account facebook, twitter dan wechat, semua sudah hilang begitu saja, sudah membuatku jatuh, sekarang membuatku makin marah, kecewa, benci, dan sedih. Hanya yang terakhir bisa kulihat darinya adalah, foto dia saat dia sedang ketawa denganku.
Temanku selalu memarahiku dan selalu menasehatiku, "dia itu sudah terlalu kelewatan, ngapain lagi kamu memikirkannya. Yang berlalu biarkanlah berlalu, masih banyak cowok di luar sana. Dan tuh ada orang yang mencari kamu didepan, mungkin dia jodohmu kali, orangnya keren, ramah, pintar ngomong lagi."
Mungkin temanku benar juga, ngapain aku selalu mengharapkan sesuatu yang tidak pasti sampai saat ini. Aku pun tidak mau hidupku sama seperti cinta Fitri, seperti aldo dengan moza, tidak pernah saling mencintai.
Bye Rudi, bye Cinta sejati. Semoga kamu bahagia disana dan aku akan senang apabila kamu bahagia.
-END-
0 comments:
Post a Comment