Karangan bebasku sehari-hari

Saturday, July 26, 2014

Menghadapimu adalah ujian bagiku

Sewaktu kamu berdiri di depan pintu saat kamu mengucapkan namamu sangat tidak asing kudengar, saat kamu melihat adik kelasmu yang baru, dan termasuk aku. Sejak saat itu jugalah aku sering melirikmu secara diam-diam. dari tempat dimana kamu tidak pernah tahu kalau aku selalu melirikmu. Entah dengan kekuatan apa Tuhan merahasiakan kehendakNya, dan sewaktu sudah mengenalmu lebih dekat, kita sering bercanda tawa lewat SMS dan sebenarnya aku sangat membenci hal tersebut, mengapa kuumumkan semua tentang candamu, mengapa aku membiarkan kamu mengetuk pintu hatiku ini?

Sewaktu bersamamu akupun tidak tahu tentang rasa apa yang kurasakan saat ini, apakah itu rasa cinta atau hanya merasa nyaman yang sangat berlebihan, dan apakah kamu ingin tahu tentang rasaku saat ini? Bila kamu ingin tahu, akan kubisikkan tentang setiap pertemuan kita yang membahas tentang salah satu kegiatan organisasi di sekolah, aku sangat menghargai tentang kamu. Kamu orang yang terdaftar dalam hatiku saat ini, Padahal dulu aku sudah meyakinkan diriku bahwa aku tidak akan lagi dihuni oleh pria-pria yang sifatnya sepertimu. Sifat diammu, selalu kubalas dengan rasa cuekku yang tanpa banyak bicara. Namun kuhargai diammu yang hanya bisa memunculkan sebuah pertanyaan. Aku ingin tahu apakah yang sesungguhnya yang ada didalam hatimu saat ini? Karena aku tidak pernah mendengarkan kata cinta, kata sayang, dan tidak pernah ada rasa ungkapan dari hati ke hati. Padahal sewaktu sudah dekat denganmu dan sudah menjalin sebuah hubungan, aku sangat ingin merasakan hal itu, karena itulah yang kubutuhkan darimu.

Aku teringat tentang dulu percakap kita, kata-kata yang ada didalam ucapan itu aku tidak pernah bisa melupakannya. Dan kalau bisapun aku ingin meminta kata-kata itu bisa disimpan oleh Tuhan dengan baik-baik. Dan aku sangat ingin Tuhan merapikan dan mengulang kembali kenangan manis untuk berkali-kali. Akupun rela berkorban demi apapun asalkan kita bisa seperti dahulu kembali. Dan tidak saling menjaga jarak seperti ini. Sekarang tidak sama seperti dulul lagi, kita jarang berkomunikasi, dan aku hanya bisa mengetahui tentangmu lewat facebook yang sering kamu publis. Jujur selama ini aku sangat tersiksa, apalagi sewaktu bertemu denganmu di sekolah, aku hanya bisa menerima kenyataan pahit ini, kita setiap hari bertemu, dan disitu juga aku hanya bisa melihatmu namun tidak bisa kusentuh, dan setiap hari di sekolahpun aku selalu membisu, dan berusaha untuk tidak menanyakan tentang sikapmu yang berubah yang membuatku gila karena tidak mengerti apa yang ada dalam pikiranmu. Dan apalah yang bisa kulakukan, aku tidak bisa melakukan apa-apa selain aku menanam rasa rinduku padamu hanya lewat tulisan di diary. Dan hanya dengan diary aku bisa mencurahkan hatiku dan menangis bersamanya.

Aku sangat merindukanmu dan kamu tidak pernah akan bisa tahu tentang apa yang kurasakan akhir-akhir ini, aku tidak bisa melakukan apa-apa selain menunggu kamu yang mau berbicara denganku karena kamu yang membisu tanpa ada alasan. Aku selalu tabah menghadapi bisumu, meskipun aku merasa sangat bodoh menghadapi kamu, ntah kekuatan apa yang membuatku tidak bisa dan tidak ingin melupakanmu. Apakah ini ujian bagiku? Apakah kamu tahu apabila kamu sedang bertemu dengan yang yang kamu cintai, dan setiap hari kamu bertemu dengannya namun kamu hanya bertingkah seakan-akan orang yang kamu cintai itu tidak ada, dan seakan-akan kamu sudah melupakan orang yang kamu cintai dan tidak ada respon sama sekali dengannya. Lalu orang yang kamu cintai pergi bersama orang lain, sakit rasanya bukan? Dan itulah yang kurasakan saat ini. Mengapa kamu selalu mendiamiku, selama kita berhubungan, selama kita menjalin kasih sayang, kamu tidak pernah mengatakan kata romantis untukku, melainkan kamu selalu diam denganku, aku aku selalu sabar dan sabar mengahadapimu, lalu mengapa kamu langsung tidak ingin bercakapan denganku lagi? Apakah aku tidak berarti bagimu? Aku hanya selalu bisa menunggumu, tolong jangan membuatku tersiksa begini.

Ditulis Oleh : Unknown From --Diary Harianku--

ninjahelptk Anda sedang membaca artikel tentang Menghadapimu adalah ujian bagiku dari Diary Harianku, artikel ini dilindungi oleh DMCA Protector Program dan Creative Commons 4.0 Protection, namun apabila anda ingin copy-paste artikel diatas, mohon jangan lupa untuk meletakkan link yg ada dibawah ini sebagai sumbernya. Terima kasih.

-Tutorial web-

0 comments:

Post a Comment

Author Only

Popular Posts

Pembaca Setia

93778

Copyright © 2025 Diary Harianku | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes - Published By Gooyaabi Templates | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com