Hi Vina, Aku Tina, aku ingin menceritakan di Diary harianku tentang sahabatku yang kini sudah menjadi musuhku. "Tin, kantin yok, lapar nih" Susi mengajakku. Aku dan Susi adalah sahabat baik dan sudah 5 tahun kami selalu bersama dan tidak pernah bisa berpisah. Kami sampai dianggap orang kelas lesbian, padahal tidak.
Suatu pagi, Hp ku berdering, aku pun menjawab
"Halo sapa ya? Eh kamu yank,ada apa? Tumben nelpon jam segini" pacarku meneleponku, namanya Arya. Sewaktu pacarku telp, Susi sangat pengen tahu sapa yang meneleponku, lalu dia bertanya padaku
"Sapa sih tuh yang telpon pagi-pagi gini?"
Aku pun menjawabnya "ya pacar aku, sapa lagi yg mau telp aku."
"Yang mana tuh? kok aku ga pernah tau?" tanya Susi padaku.
"Namanya Vito" aku berbohong padanya karena tidak ingin dia tahu pacarku siapa,
"Oh, ya uda tar malam ajak aja dia ikut makan bareng kita, aku juga bawa pacarku, ok ga?" Dia mengundangku keluar makan malam nanti malam, dan aku juga menyetujuinya.
Pada sore harinya pukul 6, kami pun mulai bersiap-siap untuk keluar makan, di sebuah restoran, sewaktu sampai di restoran, Susi langsung bertanya padaku,
"Mana pacar lu? dah datang belum?"
"Bentar lagi dia datang kok, santai aja, lah pacar lu sendiri mana?" tanyaku balik padanya.
Ketika ada seorang cowok datang menghampiri kami, di restoran tsb, aku dan Susi kaget sewaktu kami sama-sama bilang bahwa itu pacarku. Dan kami pun bertengkar besar di restoran tersebut,
"Sus, itu pacarku, kok ngaku-ngaku sih? Marahku pada Susi.
"Lah itu pacar gw, lu nya aja yg kegeeran" dia marah balik padaku. Setelah perang selesai, kami langsung membuat kesepakatan bahwa kami tidak akan pernah mau berhubungan lagi dan tidak akan pernah jadi teman lagi. Dan cowok tersebut kami putusin, karena dialah hubungan kami selama 5 tahun berakhir di restoran ini, Restoran Senayan city. Ini adalah kenangan pahit bagiku karena harus kehilangan sahabatku yang sudah lama selalu bersamaku, dan kini aku menyendiri tanpa ada teman lagi. Sekian ceritaku, aku bercerita kepada Diary harianku karena aku ingin semuanya jangan sepertiku. Thanks ya Vin kamu sudah merangkai ceritaku.
-END-
0 comments:
Post a Comment